PT Bank Mestika Dharma Tbk (Bank Mestika) telah meresmikan Desa Wisata Karang Anyar (Dewika) di Desa Karang Anyar, Kecamatan Gunung Maligas, Kabupaten Simalungun, Kamis (21/12/2023).
Desa Wisata Karang Anyar ini merupakan lokasi wisata pemandian dari sumber mata air yang sejuk dan jernih di Desa Karang Anyar, Kec. Gunung Maligas, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
Dengan diresmikannya Desa Wisata pemandian Karang Anyar yang diprogram oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Anyar Lestari menjadi lebih baik ini, sudah bisa dinikmati para pengunjung untuk mengisi libur panjang pada Natal dan Tahun Baru 2024 ini.
Peresmian ini merupakan komitmen dukungan Bank Mestika terhadap program Ekosistem Keuangan Inklusif atau EKI yang diinisiasi oleh Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Sumatera Utara.
Dewika diresmikan langsung oleh Presiden Direktur PT Bank Mestika Dharma Tbk, Achmad S. Kartasasmita bersama Bupati Simalungun, Radiapoh Hasiholan Sinaga, Analis Senior Deputi Direktur Pengawasan Perilaku PUJK, Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK, Reza Leonhard.
Peresmian desa wisata ini ditandai dengan penandatanganan Prasasti Desa Wisata Karang Anyar, acara diisi pula dengan kick off program UMKM Vaganza yang diikuti oleh 15 UMKM unggulan serta bantuan sumur air bersih oleh Lions Club Medan.
Achmad S.Kartasasmita mengatakan, Dewika ini sebagai salah satu tujuan destinasi wisata di Simalungun. Kehadiran Bank Mestika sebagai Lembaga Jasa Keuangan mengembangkan dan mendampingi Dewika merupakan bentuk kepedulian sosial Perseroan terhadap sosial kemasyarakatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian masyarakat sekitar.
“Pengembangan Dewika ini telah berjalan sejak awal tahun 2023 dan diakhiri tahun 2023 diresmikan. Kita harus terus menjaga dan mengembangkan potensi yang ada di wilayah Dewika ini,” ujarnya.
Atas dasar hal ini, kata Achmad S. Kartasasmita, Bank Mestika ingin mempromosikan dan meningkatkan kembali tingkat pengunjung yang datang dengan menata, merapikan, mendampingi dan memajukan daerah wisata ini agar memiliki daya tarik yang tinggi untuk semua orang yang ingin berlibur. Bahkan untuk perusahaan-perusahaan yang akan melakukan kegiatan-kegiatan dapat menjadikan Dewika sebagai pilihan utamanya.
“Saya rasa tujuan kami ini juga pasti dinginkan oleh semua pihak. Untuk itu, dibutuhkan kolaborasi dan kerja sama yang baik dari semua pihak, agar program EKI ini dapat berhasil dan berjalan baik,” harap Achmad S. Kartasasmita.
Achmad S. Kartasasmita melanjutkan, tahun depan pihaknya akan fokuskan pengembangan Dewika dari sisi SDM dengan memberikan pendampingan intensif dari akademisi maupun praktisi. Hal itu akan membantu mengembangkan kerangka berfikir dan mengembangkan kreativitas insan Dewika.
“Kita ingin insan Dewika memberikan pelayanan terbaik dan mengembangkan Dewika ini dengan menggali potensi-potensi baru untuk dapat tetap memberikan sarana liburan yang nyaman dan memberikan kesan indah kepada setiap pengunjung yang datang,” ungkap Achmad.
Selain itu, yang harus menjadi perhatian semua pihak adalah kembali merebaknya Covid-19 dengan dikeluarkan kembali imbauan untuk melakukan pencegahan-pencegahan
seperti yang telah semua lakukan pada tahun 2020 hingga 2022 yang lalu.
“Insan Dewika sebagai pengelola tempat wisata, harus tetap mewaspadai dan mengikuti arahan Pemerintah untuk memberikan kenyamanan berwisata seperti yang tertuang dalam Sapta Pesona,” harap Achmad S.Kartasasmita.
Sementara, Bupati Simalungun, Radiapoh Hasiholan Sinaga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Bank Mestika yang telah berkomitmen sebagai bank pendamping dalam pengembangan dan penataan Desa Wisata Karang Anyar di Simalungun sesuai dengan kesepakatan atau MoU pada April lalu.
Dilajutkannya, Desa Wisata inklusi salah satu pilot projek TPAKD Provinsi dan daerah tahun 2023. Karang Anyar salah satu dari 9 desa di Kecamatan Gunung Maligas yang mempunyai potensi perekonomian unggul yaitu pariwisata pemandian sehingga ditetapkan sebagai salah satu dari 7 Desa Wisata Inklusi di Sumatera Utara pada tahun 2023 oleh OJK Provinsi Sumatera Utara dan TPAKD Sumatera Utara.
“Sektor pariwisata bilang merupakan mesin penggerak pertumbuhan ekonomi daerah karena sektor pariwisata memiliki multiplier effect sangat besar. Selain itu, mampu mendorong sektor lain untuk tumbuh dan berkembang seperti sektor UMKM, akomodasi, transportasi, makanan hingga minuman,” ujarnya.
Analis Senior Deputi Direktur Pengawasan Perilaku PUJK, Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Reza Leonhard juga mengapresiasi Bank Mestika, Pemkab Simalungun dan berbagai pihak seperti BUMDES yang awalnya menandatangani MoU pada bulan April 2023.
Menurut Reza, Kabupaten Simalungin sangat berpeluang ditingkatkan menjadi Kabupaten dengan literasi dan iklusi keuangan yang baik mengingat sumber daya alam serta produk-produk UMKM nya di Desa Karang Anyar.
“Pelaku UMKM di Desa Karang Anyar telah dibina oleh Bank Mestika dan diikutsertakan dalam berbagai even Provinsi, produk-produknya juga dihadirkan pada saat itu. Termasuk pada bulan Inklusi Keuangan. Mari kita mengembangkan UMKM di Desa Karang Anyar ini sekaligus menjaga dan merawat apa yang telah dibangun oleh Bank Mestika dan diperjuangkan Pemkab Simalungun,” tutup Reza.